Keistimewaan dan Do’a Bulan Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan
Do’a Bulan Rajab dan Sya’ban
menyambut Ramadhan
اللهم بارك لنا فى رجب و شعبان وبلغنا رمضان
“Allaahumma baariklanaa fii Rajaba
wa Sya’baana wa ballighna Ramadhana.”
Yang artinya: “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban ini, dan
sampaikanlah umur kami bertemu Ramadhan.”
Kelebihan Bulan Rajab
Beberapa hadis Rasulullah saw
menunjukkan kelebihan bulan rajab:
1. Hendaklah kamu memuliakan bulan
Rajab, niscaya Allah memuliakan kamu dengan seribu kemuliaan di hari Qiamat.
2. Bulan Rajab bulan Allah, bulan
Sya’ban bulanku, dan bulan Ramadhan bulan umatku.
3. Kemuliaan Rajab dengan malam Isra’
Mi’rajnya, Sya’ban dengan malam nisfunya dan Ramadhan dengan Lailatul-Qadarnya.
4. Puasa sehari dalam bulan Rajab
mendapat syurga yang tertinggi (Firdaus).Puasa dua hari dilipatgandakan
pahalanya.
5. Puasa 3 hari pada bulan Rajab,
dijadikan parit yang panjang yang menghalangnya ke neraka (panjangnya setahun
perjalanan).
6. Puasa 7 hari pada bulan Rajab,
ditutup daripadanya 7 pintu neraka.
7. Puasa 16 hari pada bulan Rajab
akan dapat melihat wajah Allah di dalam syurga, dan menjadi orang yang pertama
menziarahi Allah dalam syurga.
8. Kelebihan bulan Rajab dari segala
bulan ialah seperti kelebihan Al-Quran keatas semua kalam (perkataan).
9. Puasa sehari dalam bulan Rajab
seumpama puasa empat puluh tahun dan iberiminum air dari syurga.
10. Bulan Rajab Syahrullah (bulan
Allah), diampunkan dosa orang-orang yang meminta ampun dan bertaubat kepada-Nya.
Puasa dalam bulan Rajab, wajib bagi yang berpuasa itu, Diampunkan dosa-dosanya
yang lalu. Dipelihara Allah umurnya yang tinggal Terlepas daripada dahaga di
akhirat.
11. Puasa pada awal Rajab,
pertengahannya dan pada akhirnya, seperti puasa sebulan pahalanya.
12. Siapa bersedekah dalam bulan
Rajab, seperti bersedekah seribu dinar, dituliskan kepadanya pada setiap helai
bulu roma jasadnya seribu kebajikan, diangkat seribu derjat, dihapus seribu
kejahatan -
“Dan barang siapa berpuasa pada tgl
27 Rajab/ Isra Mi’raj akan mendapat pahala seperti 5 tahun berpuasa.”
- “Barang siapa yang berpuasa dua
hari di bulan Rajab akan mendapat kemuliaan di sisi ALLAH SWT.” “Barang siapa
yang berpuasa tiga hari yaitu pada tgl 1, 2, dan 3 Rajab, maka ALLAH akan
memberikan pahala seperti 900 tahun berpuasa dan menyelamatkannya dari bahaya
dunia, dan siksa akhirat.”
- “Barang siapa berpuasa lima hari
dalam bulan ini, permintaannya akan dikabulkan.”
- “Barang siapa berpuasa tujuh hari
dalam bulan ini, maka ditutupkan tujuh pintu neraka Jahanam dan barang siapa
berpuasa delapan hari maka akan dibukakan delapan pintu syurga.”
- “Barang siapa berpuasa lima belas
hari dalam bulanini, maka ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu
dan menggantikan kesemua kejahatannya dengan kebaikan, dan barang siapa yang
menambah(hari-hari puasa) maka ALLAH akan menambahkan pahalanya.”
Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada
malam Mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu,
lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya
pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata
Jibrilb a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat
untuk engkau dibulan Rajab ini”. Dalam sebuah riwayat Tsauban bercerita :
“Ketika kami berjalan bersama-sama Rasulullah SAW melalui sebuah kubur,lalu
Rasulullah berhenti dan beliau menangis dengan amat sedih, kemudian beliau
berdoa kepada ALLAH SWT.
Lalu saya bertanya kepada beliau:
“Ya Rasulullah mengapakah engkau menangis?” Lalu beliau bersabda : “Wahai
Tsauban, mereka itu sedang disiksa dalam kuburnya, dan saya berdoa kepada
ALLAH, lalu ALLAH meringankan siksa ke atas mereka”. Sabda beliau lagi: “Wahai
Tsauban, kalaulah sekiranya mereka ini mau berpuasa satu hari dan beribadah
satu malam saja di bulan Rajab niscaya mereka tidak akan disiksa di dalam
kubur”.
Tsauban bertanya: “Ya Rasulullah,
apakah hanya berpuasa satu hari dan beribadah satu malam dalam bulan Rajab
sudah dapat mengelakkan dari siksa kubur?” Sabda beliau: “Wahai Tsauban, demi
ALLAH Zat yang telah mengutus saya sebagai nabi, tiada seorang muslim lelaki
dan perempuan yang berpuasa satu hari dan mengerjakan sholat malam sekali dalam
bulan Rajab dengan niat karena ALLAH, kecuali ALLAH mencatatkan baginya seperti
berpuasa satu tahun dan mengerjakan sholat malam satu tahun.”
Sabda beliau lagi: “Sesungguhnya
Rajab adalah bulan ALLAH, Sya’ban adalah bulan aku dan bulan Ramadhan adalah
bulan umatku”. “Semua manusia akan berada dalam keadaan lapar pada hari kiamat,
kecuali para nabi, keluarga nabi dan orang-orang yang berpuasa pada bulan
Rajab, Sya’ban dan bulan Ramadhan. Maka sesungguhnya mereka kenyang, serta
tidak akan merasa lapar dan haus bagi mereka.”
Amalan dan Dzikir Di Bulan Rajab
Di bulan Rajab terdapat amalan
khusus dan amalan umum. Amalan khusus adalah amalan yang dilakukan pada hari
atau malam tertentu di bulan Rajab. Adapun amalan umum adalah amalan yang
dilakukan selama di bulan Rajab. Amalannya sebagai berikut:
Pertama: Rasulullah saw juga bersabda: “Bulan Rajab adalah bulan
permohonan pengampunan bagi ummatku, maka hendaknya mereka memperbanyak
istighfar di dalamnya.” Yakni:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullâha wa atûbu ilayh
Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya
Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya
Kedua: Dalam suatu riwayat disebutkan: Bagi yang tidak mampu
berpuasa agar memperoleh pahala puasa di bulan Rajab, maka hendaknya setiap
hari ia membaca tasbih berikut 100 kali:
سُبْحَانَ اْلاِلَهِ الْجَلِيلِ، سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَنْبَغِي
التَّسْبِيحُ إِلاَّ لَهُ، سُبْحَانَ اْلأَعَزِّ اْلاَكْرَمِ، سُبْحَانَ مَنْ
لَبِسَ الْعِزَّ وَهُوَ لَهُ اَهْلٌ
Subhânal ilâhil jalîl, subhâna Man
lâ yanbaghit tasbîhu illâ lahu, subhânal a’azzil akram, subhâna Man labisal
‘izzi wa huwa lahu ahlun.
Mahasuci Tuhan Yang Maha Agung,
Mahasuci yang tak layak bertasbih kecuali kepada-Nya, Mahasuci Yang Maha Agung
dan Maha Mulia, Mahasuci Yang Menyandang keagungan dan hanya Dia yang layak
memilikinya.
Ketiga: Membaca:
يَا ذَا الْجَلالِ وَاْلاِكْرَامِ، يَا ذَا النَّعْمَاءِ
وَالْجُودِ، يَا ذَا الْمَنِّ وَالطَّوْلِ، حَرِّمْ شَيْبَتِي عَلَى النَّارِ
Yâ Dzal jalâli wal-ikrâm, yâ Dzan
na’mâi wal-jûd, yâ Dzal manni wath-thawl, harrim syaibatî `alan nâri.
Wahai Yang Maha Agung dan Maha
Mulia, wahai Pemilik kenikmatan dan kedermawanan, wahai Pemilik anugerah dan
karunia, selamatkan putihnya rambutku dari api neraka.
Keempat: Rasululah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan
Rajab Istighfar berikut sebanyak 100 kali dan mengakhirnya dengan bersedekah,
Allah akan mengakhirinya dengan rahmat dan maghfirah. Barangsiapa yang
membacanya 400 kali, Allah memcatat baginya pahala 100 syuhada’:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ لا اِلهَ إِلاّ هُوَ وَحْدَهُ لا شَريكَ
لَهُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullâha lâilaha illa Huwa
wahdahu lâ syarîkalah, wa atûbu ilayh.
Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Esa, Yang tiada sekutu bagi-Nya, aku bertaubat kepada-Nya.”
Aku memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Esa, Yang tiada sekutu bagi-Nya, aku bertaubat kepada-Nya.”
Kelima: Membaca Lailâha illallâh (1000 kali).
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan Rajab Lâilâha illallâh sebanyak seribu kali , Allah mencatat baginya seratus ribu kebaikan dan membangunkan baginya seratus kota di surga.”
Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca di bulan Rajab Lâilâha illallâh sebanyak seribu kali , Allah mencatat baginya seratus ribu kebaikan dan membangunkan baginya seratus kota di surga.”
Keenam: membaca Astaghfirullâh wa atûbu ilayh, pagi dan sore sebanyak
(70 kali), dan diakhiri dengan membaca doa:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لي وَتُبْ عَلَيَّ
Allâhummaghfirlî wa tub `alayya
Ya Allah, ampuni aku dan bukakan pintu taubat bagiku.
Ya Allah, ampuni aku dan bukakan pintu taubat bagiku.
Dalam suatu hadis dikatakan:
Barangsiapa yang membaca Istighfar pagi dan sore sebanyak 70 kali dan kemudian
diakhiri dengan doa tersebut dengan mengangkat tangannya, jika ia mati di bulan
Rajab matinya diridhai oleh Allah dan tidak disentuh oleh api neraka karena
berkah bulan Rajab.
Ketujuh: membaca istighfar berikut sebanyak seribu kali agar
diampuni dosanya oleh Allah Yang Maha Penyayang:
اَسْتَغْفِرُ اللهَ ذَا الْجَلالِ وَالاِْكْرامِ مِنْ جَميعِ
الذُّنُوبِ وَالاثامِ
Astaghfirullâha Dzal jalâli
wal-ikrâm min jamî`idz dzunûbi wal-âtsâm
Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia dari semua dosa dan kesalahan.
Aku mohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan Maha Mulia dari semua dosa dan kesalahan.
Kedelapan: membaca Surat Al-Ikhlash sebelas ribu kali atau seribu kali
atau seratus kali.
Dalam suatu riwayat dikatakan: “Barangsiapa yang membaca Surat Al-Ikhlash seratus kali pada hari Jum’at bulan Rajab, ia akan memperoleh cahaya yang mengantarkan ke surga.”
Dalam suatu riwayat dikatakan: “Barangsiapa yang membaca Surat Al-Ikhlash seratus kali pada hari Jum’at bulan Rajab, ia akan memperoleh cahaya yang mengantarkan ke surga.”
Kesembilan: Dalam suatu hadis disebutan: “Barangsiapa yang berpuasa
sehari di bulan Rajab, dan melakukan shalat sunnah empat rakaat (2 kali salam).
Rakaat pertama setelah Fatihah membaca ayat Kursi seratus kali, dan rakaat
kedua setelah Fatihah membaca Surat Al-Ikhlash dua ratus kali, maka saat
matinya ia akan menyaksikan tempatnya di surga atau diperlihatkan kepadanya.”
Kesepuluh: Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang melakukan shalat
sunnah empat rakaat (2 kali salam) pada hari Jum’at di bulan Rajab antara
shalat Zuhur dan Ashar; setiap rakaat setelah Fatihah membaca ayat Kursi tujuh
kali dan Surat Al-Ikhlash, kemudian sesudah salam membaca Astaghfirullâhalladzî
lâilâha illâ Huwa wa as-aluhut tawbah (10 kali), Allah mencatat baginya dari
hari itu (hari ia melakukan shalat) sampai hari kematiannya setiap hari seribu
kebaikan; memberinya untuk setiap ayat yang ia baca satu kota di surga dari
yaqut merah; untuk setiap hurufnya satu istana di surga dari mutiara; diberinya
pasangan bidadari dan diridhai tanpa sedikitpun murka; dan Allah mencatatnya
sebagai orang-orang ahli ibadah, dan mengakhiri hidupnya dengan kebahagiaan dan
pengampunan yang terbaik.”
Kesebelas: Puasa tiga hari: hari kamis, Jum’at dan Sabtu.
Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang berpuasa pada Kamis, Jum’at dan Sabtu di bulan-bulan yang mulia, Allah mencatat baginya ibadah sembilan ratus tahun.”
Dalam suatu hadis disebutkan: “Barangsiapa yang berpuasa pada Kamis, Jum’at dan Sabtu di bulan-bulan yang mulia, Allah mencatat baginya ibadah sembilan ratus tahun.”
Kedua belas: Shalat enam puluh rakaat selama bulan Rajab; setiap malam
dua rakaat, setiap rakaat setelah Fatihah membaca Surat Al-Kafirun (3 kali) dan
Surat Al-Ikhlash (sekali). Sesudah salam membaca doa berikut sambil mengangkat
tangan:
لا اِلهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ
وَلَهُ الْحَمْدُ، يُحْيي وَيُميتُ، وَهُوَ حَيٌّ لا يَمُوتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ
وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيْيء قَديرٌ، وَاِلَيْهِ الْمَصيرُ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ
إِلاّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظيمِ، اَللّهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد النَّبِيِّ
الاُْمِّيِّ وَآلِهِ
Lâilaha illallâhu wahdahu lâ
syarîkalah, lahul mulku wa lahul hamdu, yuhyî wa yumît, wa Huwa hayyun lâ
yamût, biyadihil khayr wa Huwa ‘alâ kulli syay-in qadîr, wa ilayhil mashîr,
walâ hawla wala quwwata illâ billahil `aliyyil `azhîm. Allahumma shalli `alâ
Muhammadin an-nabiyyil ummi wa âlihi.
Tiada Tuhan kecuali Allah Yang Maha
Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan dan pujian. Dialah Yang
Menghidupkan dan mematikan. Dia Yang Hidup dan tidak mati, di tangan-Nya segala
kebaikan, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, kepada-Nya kembali segalanya,
tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Tinggi dan Maha Agung. Ya
Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad Nabi yang ummi dan keluarganya.
Diriwayatkan dari Nabi saw bahwa
orang yang melakukan amalan tersebut Allah mengijabah doanya dan memberinya
enam puluh pahala haji dan umrah.
Ketiga belas: Rasulullah saw bersabda: “orang yang membaca Surat
Al-Ikhlash (100 kali) dalam shalat sunnah dua rakaat di malam bulan Rajab,
nilainya sama dengan berpuasa seratus tahun di jalan Allah, dan memberinya
seratus istana di surga, setiap istana bertetangga dengan para Nabi (as).”
Keempat belas: Imam Ali bin Abi Thalib (as) berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa yang membaca setiap hari dan malam di bulan Rajab,
Sya’ban dan Ramadhan Surat Al-Fatihah, ayat Kursi, Surat Al-Kafirun,
Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing (3 kali), kemudian membaca
masing-masing (3 kali):
سُبْحانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلا اِلهَ إلاَّ اللهُ
وَاللهُ اَكْبَرُ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظيمِ
Subhânallâhi wal-hamdulillâhi, wa
lâilâha illallâh wallâhu akbar, walâ hawla walâ quwwata illâ billâhil `aliyyil
`azhîm.
Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung
Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan kecuali Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung
اَللّـهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّد وَآلِ مُحَمَّد
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin
waâli Muhammad
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
اَللّـهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤمِنينَ وَالْمُؤمِناتِ
Allâhummaghfir lil-mu’minîna
wal-mu’minât
Ya Allah, ampuni kaum mukminin dan mukminat
Ya Allah, ampuni kaum mukminin dan mukminat
Kemudian membaca istighfar berikut
(400 kali):
اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Astaghfirullâha wa atûbu ilayh
Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya,
Aku mohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya,
maka Allah swt akan mengampuni
dosa-dosa hamba-Nya walaupun sebanyak tetesan hujan, daun-daun pepohonan, dan
buih di lautan.”
Keutamaan di Bulan Sya’ban
Sya’ban adalah istilah bahasa Arab
yang berasal dari kata syi’ab yang artinya jalan di atas gunung. Islam
kemudian memanfaatkan bulan Sya’ban sebagai waktu untuk menemukan banyak jalan,
demi mencapai kebaikan.
Karena bulan Sya’ban terletak di
antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan, karena diapit oleh dua bulan mulia ini,
maka Sya’ban seringkali dilupakan. Padahal semestinya tidaklah demikian. Dalam
bulan Sya’ban terdapat berbagai keutamaan yang menyangkut peningkatan kualitas
kehidupan umat Islam, baik sebagai individu maupun dalam lingkup
kemasyarakatan.
Karena letaknya yang mendekati bulan
Ramadhan, bulan Sya’ban memiliki berbagai hal yang dapat memperkuat keimanan.
Umat Islam dapat mulai mempersiapkan diri menjemput datangnya bulan termulia
dengan penuh suka cita dan pengharapan anugerah dari Allah SWT karena telah
mulai merasakan suasana kemuliaan Ramadhan.
Rasulullah SAW bersabda,
ذاكَ
شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب
العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم — حديث صحيح رواه أبو داود النسائي
”Bulan Sya’ban adalah bulan yang
biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadan.
Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan
pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa.” (HR Abu
Dawud dan Nasa’i)
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan
pengakuan Aisyah, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih
banyak daripada ketika bulan Sya’ban. Periwayatan ini kemudian mendasari
kemuliaan bulan Sya’ban di antar bulan Rajab dan Ramadhan.
Karenanya, pada bulan ini, umat
Islam dianjurkan untuk memperbanyak berdzikir dan meminta ampunan serta
pertolongan dari Allah SWT. Pada bulan ini, sungguh Allah banyak sekali
menurunkan kebaikan-kebaikan berupa syafaat (pertolongan), maghfirah
(ampunan), dan itqun min adzabin naar (pembebasan dari siksaan api
neraka).
Dari sinilah umat Islam, berusaha
memuliakan bulan Sya’ban dengan mengadakan shodaqoh dan menjalin silaturrahim.
Umat Islam di Nusantara biasanya menyambut keistimewaan bulan Sya’ban dengan
mempererat silaturrahim melalui pengiriman oleh-oleh yang berupa makanan kepada
para kerabat, sanak famili dan kolega kerja mereka. Sehingga terciptalah
tradisi saling mengirim parcel di antara umat Islam.
Karena, di kalangan umat Islam
Nusantara, bulan Sya’ban dinamakan sebagai bulan Ruwah, maka tradisi
saling kirim parcel makanan ini dinamakan sebagai Ruwahan. Tradisi ini
menyimbolkan persaudaraan dan mempererat ikatan silaturrahim kepada sesama
Muslim.
Nishfu Sya’ban
Sya’ban adalah bulan kedelapan dalam
penanggalan Hijriyah. Keistimewaan bulan ini terletak pada pertengahannya yang
biasanya disebut sebagai Nishfu Sya’ban. Secara harfiyah istilah Nisfu Sya’ban
berarti hari atau malam pertengahan bulan Sya’ban atau tanggal 15 Sya’ban.
Kaum Muslimin meyakini bahwa pada
malam ini, dua malaikat pencatat amalan keseharian manusia, yakni Raqib dan
Atid, menyerahkan catatan amalan manusia kepada Allah SWT, dan pada malam itu
pula buku catatan-catatan amal yang digunakan setiap tahun diganti dengan yang
baru.
Imam Ghazali mengistilahkan malam
Nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat (pertolongan). Menurut
al-Ghazali, pada malam ke-13 bulan Sya’ban Allah SWT memberikan seperti tiga
syafaat kepada hambanya. Sedangkan pada malam ke-14, seluruh syafaat itu
diberikan secara penuh. Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat
memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu
tahun. Karepa pada malam ke-15 bulan Sya’ban inilah, catatan perbuatan manusia
penghuni bumi akan dinaikkan ke hadapan Allah SWT.
Para ulama menyatakan bahwa Nisfu
Sya’ban juga dinamakan sebagai malam pengampunan atau malam maghfirah, karena
pada malam itu Allah SWT menurunkan pengampunan kepada seluruh penduduk bumi,
terutama kepada hamba-Nya yang saleh.
Dengan demikian, kita sebagai umat
Islam semestinya tidak melupakan begitu saja, bahwa bulan sya’ban dalah bulan
yang mulia. Sesungguhnya bulan Sya’ban merupakan bulan persiapan untuk memasuki
bulan suci Ramadhan. Dari sini, umat Islam dapat mempersiapkan diri
sebaik-baiknya dengan mempertebal keimanan dan memanjatkan doa dengan penuh
kekhusyukan.
Keistimewaan Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan memiliki keutamaan
dan keistimewaan yang besar. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan
mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat
dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan.
Diantara keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut, disebutkan dalam
beberapa riwayat:
1. Ramadhan adalah bulan penuh
berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan
pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih
baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda:
قَدْ
جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ
تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَحِيْمِ
وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Telah datang Bulan Ramadhan, bulan
penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat
itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan
pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu
bulan. (HR. Ahmad)
2. Allah SWT membebaskan penghuni
neraka pada setiap malam bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:
إذَا
كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ
الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ
وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ
مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ وَلِلَّهِ
عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka. (HR Tirmidzi)
3. Puasa bulan Ramadhan adalah
sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutya. Rasulullah SAW
bersabda:
اَلصَّلَوَاتُ
الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ
مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ
Jarak antara shalat lima waktu,
shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan
berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak
melakukan dosa besar. (HR Muslim)
4. Puasa Ramadhan bisa menebus
dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlas. Rasulullah SAW
bersabda:
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa dibulan
Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.
(HR Bukhari dan Muslim)
5. Barangsiapa memberi buka orang
yang puasa maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut.
مَنْ
فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ
الصَّائِمِ شَيْئٌ
Barangsiapa memberi perbukaan
(makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat
pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun
pahala orang yang berpuasa tersebut.
(HR Ahmad)
6. Sedekah yang paling baik adalah
pada bulan Ramadhan.
أيُّ
الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ
Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah
apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan.”
(HR Tirmidzi)
7. Orang yang banyak beribadah
(menghidupkan) bulan Ramadhan, maka dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ
قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Barangsiapa beribadah (menghidupkan)
bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni
dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR Bukhari dan Muslim)
8. Doa orang yang berpuasa adalah
mustajab Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثُ
دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Ada tiga macam doa yang mustajab,
yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya. (HR Baihaqi)
9. Puasa dan ِAl-Qur’an yang dibaca
pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak
dihari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:
اَلصُّيَامُ
وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ
أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى
فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي
فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ
Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan
syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku
mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, ِAl-Qur’ an juga berkata: “Aku
mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau
bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR Ahmad)
10. Orang yang melaksanakan Umrah
pada bulan Ramadhan maka mendapat pahala seperti melakukan Haji. Rasulullah SAW
bersabda:
فَإِنَّ
عُمْرَةَ فِيْ رَمَضَانَ حَجَّةٌ
Sesungguhnya umrah dibulan Ramadhan
sama dengan pahala haji. (HR
Bukhari)
Dan di bawah ini 5 keistimewaan
bulam ramadhan:
- Pada awal-awal bulan ramadhan. Allah akan senantiasa memperhatikan ummat muhammad dengan detail. Segala amal perbuatan baik akan dilipat gandakan. Yang sunnah-sunnah seakan mejadi wajib sedangkan amalan-amalan wajib akan menjadi lebih dari biasanya. Dan barangsiapa yang diperhatikan oleh allah niscaya dia akan terhindar dari adzab.
- Bau mulut orang yang berpusa yang berbau tidak sedap akan berubah menjadi wangi sekali melebihi wangi kasturi pada saat hari kiamat nanti.
- pada setiap malam bulan ramadhan akan ada berpuluh puluh ribu malaikat yang tuun ke bumidan senentiasa memohonkan ampun bagi mereka orang orang yang memanfaatkan malmnya dengan bersimpuh, berdzikir serta beribadah pada allah.
- allah akan memerintahakn surga untuk berhiasa diri, sehingga ummat muhammad yang akan masuk surganya allah akan senatiasa merasa nyaman dan tenang.
- pada akhir-akhir bulan ramadhan allah akan melebur dosa-dosa bagi orang yang selalu bertakwa dan beriman pada allah.
sumber : http://adeapri89.wordpress.com/2011/06/07/keistimewaan-bulan-rajab-sya%E2%80%99ban-dan-ramadhan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar