Ada temen / adik kelas yang pernah bertanya tentang bagaimana menyusun skripsi
dengan baik dan benar (walaupun hasil skripsi saya pribadi ga bagus-bagus amat sih) tapi alhamdulillah ada yang baca sampa-sampai ada yang bertanya mengenai skripsi yang pernah saya buat itu agak beda dari yang lain (tetep PD, hehehe). Ada juga beberapa yang menanyakan masalah teknis
tertentu dengan skripsinya.
Karena
target pembacanya cukup luas dan tidak spesifik, maka tulisan ini akan lebih
memaparkan tentang konsep dan prinsip dasar. Tulisan ini tidak akan menjelaskan
terlalu jauh tentang aspek teknis skripsi/penelitian. Jadi, jangan menanyakan
saya soal cara menyiasati internal validity, tips meningkatakan response
rate, cara-cara dalam pengujian statistik, bagaimana melakukan interpretasi
hasil, dan seterusnya. Itu adalah tugas pembimbing temen-temen. Bukan tugas saya itu mah.
kalo ditanya apa itu skripsi ? pasti semua orang sudah tahu, apalagi yang sekarang sedang melakukan study di tingkat Sarjana / bangku kuliah. Secara umum skripsi adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian
untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi inilah yang juga menjadi salah
satu pembeda antara jenjang pendidikan sarjana (S1) dan diploma (D3).
Biasanya temen-temen ketika sudah memasuki semester 6 ke atas sudah mulai sibuk untuk mempersiapkan penulisan skripsi, mulai cari buku-buku ke berbagai macam perpustakaan yang ada di sekitar kampus bahkan bisa jadi mencari ke kampus lain yang daftar bukunya dianggap lebih lengkap atau mungkin mencari-cari ke berbagai tempat toko buku. Tapi bawa enjoy aja temen-temen semua, jangan terlalu dipikirkan, tapi ayo mulai melangkah dan jangan pernah patah semangat, karena dalam menyusun skripsi, kendala-kendala pasti akan temen-temen hadapi, baik itu sulit cari buku referensilah, temen-temen yang kurang mendukunglah, atau mungkin kendala dari dalam diri pribadinya yang sulit dikalahkan.
Sebelum menulis skripsi, biasanya temen-temen mahasiswa harus memenuhi syarat-syarat agar bisa menulis skripsi, baik itu dari Fakultas atau Universitas yang tiap masing-masing kampus mempunyai peraturan sendiri, akan tetapi persyaratan-persyaratan itu tidak jauh berbeda bahkan hampir sama. Misalnya, mahasiswa
harus sudah memenuhi sejumlah SKS, tidak boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif
semester tersebut minimal 2.00, dan seterusnya. Anda mungkin saat ini belum
“berhak” untuk menulis skripsi, akan tetapi tidak ada salahnya untuk
mempersiapkan segalanya sejak awal.
Skripsi
tersebut akan ditulis dan direvisi hingga mendapat persetujuan dosen
pembimbing. Setelah itu, Anda harus mempertahankan skripsi Anda di hadapan
penguji dalam ujian skripsi nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi, dan
terkadang, bisa saja Anda harus mengulang skripsi Anda (tidak lulus), tapi tetep optimis dalam menyusun skripsi agar hasilnya pun lebih memuaskan dan jangan jadikan penyusunan skripsi ini sebagai mimpi buruk atau bahkan mimpi buruk temen-temen (jangan deh, mending jauhin dari segala sifat negatif yang mudah merasuki orang).
MENGADU WAWASAN
DALAM ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Ini adalah
tempat dan saatnya Anda mengerahkan seluruh daya pikiran dan kecerdasan untuk
membuktikan karya Anda layak disebut Skripsi atau ‘Karya Ilmiah’. Pada umumnya
bagian ini terbagi menjadi 3 bagian besar.
A. Gambaran Umum
Anda perlu
menggambarkan dengan jelas mengenai kondisi lapangan tempat Anda meneliti
ataupun obyek penelitian Anda. Berikut tip-tip yang bisa Anda praktekkan:
1. Dengan gambaran umum yang jelas,
diharapkan pembaca akan dengan mudah mengerti mengenai apa Anda teliti,
mengapa Anda meneliti dan masalah apa yang Anda ingin pecahkan.
2. Buatlah gambaran umum ini secukupnya. Gambaran Umum yang terlalu panjang akan melelahkan pembaca dan penguji.
3. Pada skripsi mahasiswa dengan pendekatan metode studi kasus dan deskriptif, sering dijumpai gambar struktur organisasi lengkap beserta pembagian tugasnya (job description). Sebetulnya struktur organisasi maupun job description hanya perlu dipaparkan pada studi kasus yang berhubungan dengan tema Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi maupun Pusat Pertanggungjawaban (responsibility centre). Selain tema-tema di atas, tampaknya kecil kemungkinan adanya hubungan antara struktur organisasi dengan skripsi Anda.
4. Sekali lagi jangan membuat gambaran yang kabur atau menjiplak kata-kata klise dari skripsi yang lain.
5. Jaga ‘benang merah’ dalam gambaran umum agar sesuai dengan topik, judul dan perumusan masalah pada bagian-bagian awal.
2. Buatlah gambaran umum ini secukupnya. Gambaran Umum yang terlalu panjang akan melelahkan pembaca dan penguji.
3. Pada skripsi mahasiswa dengan pendekatan metode studi kasus dan deskriptif, sering dijumpai gambar struktur organisasi lengkap beserta pembagian tugasnya (job description). Sebetulnya struktur organisasi maupun job description hanya perlu dipaparkan pada studi kasus yang berhubungan dengan tema Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi maupun Pusat Pertanggungjawaban (responsibility centre). Selain tema-tema di atas, tampaknya kecil kemungkinan adanya hubungan antara struktur organisasi dengan skripsi Anda.
4. Sekali lagi jangan membuat gambaran yang kabur atau menjiplak kata-kata klise dari skripsi yang lain.
5. Jaga ‘benang merah’ dalam gambaran umum agar sesuai dengan topik, judul dan perumusan masalah pada bagian-bagian awal.
Proses ini
dapat dilalui dengan mudah, terutama bila kita melakukan penelitian secara
empiris, karena banyak alat uji dan pengukuran yang sudah menyediakan hasil
analisa data. Analisa akan sedikit lebih rumit bila Anda mengambil suatu studi
kasus dalam karya ilmiah Anda. Hal ini disebabkan karena Anda harus melakukan
sendiri analisa yang dibutuhkan agar sesuai dengan pendekatan dan metodologi
ilmiah yang telah Anda tentukan di awal.
Lakukan tahap
ini dengan telaten dan sungguh-sungguh. Perhatikan jumlah hipotesa Anda maupun
faktor-faktor yang Anda teliti, bila skripsi Anda bersifat studi kasus. Jangan
sampai ada hipotesa dan faktor-faktor yang terlewati.
Hasil analisa
yang diperoleh dari alat uji statistik, misal SPSS maupun Amos, Anda rangkum
dengan baik, sehingga hasilnya tidak akan terlalu panjang. Bila perlu rangkum
hasilnya dalam bentuk tabel. Hasil uji statistik dengan hipotesa yang cukup
banyak dapat dibaca dengan lebih jelas bila disusun sebagai tabel. Anda tidak
usah kuatir kehilangan detil hasil perhitungan Anda, semuanya bisa Anda
letakkan di lampiran.
Terjemahkan
hasil analisis uji statistik Anda dalam bahasa sehari-hari. Ingat tujuan Anda
menulis skripsi adalah menjadikan orang lain paham dengan penelitian Anda,
bukan membuat pembaca semakin lebih bingung.
Namun bagi yang
mengambil pendekatan studi literatur. bagian ini bisa dihilangkan dan Anda bisa
langsung masuk dalam bagian pembahasan.
C. Pembahasan
Pada bagian ini
Anda dituntut untuk menjelaskan hasil penelitian dan analisa data yang Anda
lakukan. Disinilah kajian teori yang lengkap akan sangat membantu Anda apabila
terjadi ‘anomali’ atau hasil perhitungan data yang menyimpang dari penelitian
terdahulu maupun dari ‘kondisi ideal teori’. Dalam bagian ini pula diharapkan
Anda bisa menunjukkan bahwa sebenarnya Anda layak untuk diakui telah menguasai
suatu bidang ilmu tertentu. Beberapa hal yang harus Anda hindari dari bagian
ini:
1. Membuat pembahasan terlalu
sedikit sehingga menyulitkan pembaca untuk memahami cara berpikir, langkah
penelitian dan hasil yang Anda dapatkan. Ingat Anda harus membahas hasil
hipotesa maupun faktor-faktor dalam penelitian Anda, satu demi satu. Jangan ada
yang terlewat.
2. Mengulang apa yang Anda tulis pada bagian analisa. Analisa dan pembahasan adalah bagian yang berbeda.
3. Menggunakan kalimat-kalimat panjang. Gunakan kalimat yang pendek namun jelas. Praktekkan pola yang diajarkan guru bahasa Indonesia Anda, S-P-O-K atau K-S-P-O. Penggunaan anak kalimat yang terlalu banyak akan membingunkan pembaca.
4. Tidak menuliskan argumen yang menjelaskan mengapa hasil penelitian Anda bertentangan dengan teori dalam Tinjauan Pustaka. Bila hasil penelitian Anda sejalan dengan teori, sampaikan bahwa teori tersebut telah dibuktikan dalam penelitian Anda.
5. Membuat simpulan saat dilakukan pembahasan.
6. Menulis argumentasi tanpa didukung teori secara kuat. Bila ada argumen yang Anda butuhkan tapi belum didukung teori, segera tambahkan teori tersebut dalam Tinjauan Pustaka.
MENJAWAB PERMASALAHAN DENGAN KESIMPULAN
Akhirnya kita
tiba di bagian akhir. Buatlah kesimpulan dari hasil penelitian Anda sebagai
jawaban dari permasalahan yang Anda rumuskan sebelumnya. Jangan membuat
simpulan yang terlalu panjang dan mengada-ada, terlebih yang tidak ada sangkut
pautnya dengan bagian pembahasan dan hasil analisa data yang ada.
Simpulan harus bisa mencerahkan dan memberikan
masukan yang bermanfaat bagi pembaca dan penulis penelitian berikutnya, yang
akan menggunakan karya Anda sebagai bahan acuan.
Untuk memulai sesuatu memang tidak mudah, namun
bila semua sudah dijalani, kita akan sampai pada akhir yang membahagiakan.
SELAMAT BERKARYA.
Sumber referensi : http://aristonesa.wordpress.com/
Saya mengharapkan agar sharing ini bermanfaat bagi kita semua. Saya tunggu
kritikdan sarannya.